Rabu, 23 Januari 2013

Cinta Amba dan Bisma

by : Rinda Nita R



Pernah dengar nama Amba dan Bisma ? Kurasa pasti sudah, tapi jangan berpikir bahwa Amba dan Bisma yang satu ini tokoh dalam drama seri TV ya. Amba dan Bisma yang aku maksud adalah tokoh-tokoh dari cerita pewayangan. Cerita Amba dan Bisma ini tak kalah jika dibandingkan dengan cerita Romeo dan Juliet karya William Shakespeare, bahkan menurutku cerita Amba dan Bisma Lebih seru :)

Let's start..
Bisma merupakan putra dari Prabu Sentanu dengan Dewi Gangga, nama aslinya adalah Dewabrata, ia tinggal di pertapaan Talkanda. Dia merupakan seorang Resi yang sakti, berwatak satria, dapat dipercaya, sabar,  serta pemberani. Dewabrata merupakan putra mahkota dari kerajaan Astina. Suatu saat tibalah hari dimana Dewabrata akan diangkat menjadi raja Astina menggantikan sang ayah Prabu Sentanu. Namun tak disangka datanglah seorang perempuan membawa anak lalu berbicara pada Prabu Sentanu. 

"Wahai Prabu, ingatkah dahulu siapa yang menolongmu saat terluka di hutan? Akulah orangnya lalu anak yang kubawa ini adalah putramu" ucap perempuan itu

"Dahulu engkau berkata : 'mintalah apapun, pasti akan kupenuhi' namun aku tak meminta apapun, kita hanya bersetubuh kala itu, dan anak yang kubawa ini adalah putramu" lanjut perempuan itu

"Lalu sekarang apa maumu ?" jawab sang Prabu

"Jadikan dia Raja!"kata perempuan itu

Dewabrata sadar bahwa Ayahnya tidak dapat memungkiri janjinya, maka dengan lapang dada Ia menyerahkan takhta Astina pada adik Tirinya.

"Aku mempercayai ketulusan Dewabrata yang memberikan Takhta Astina pada anakku, namun bagaimana dengan keturunannya nanti ? Akankah anak-anaknya akan menjadi Raja ?" Tanya Durgandini yang adalah Ibu tiri Dewabrata sekarang.

Karena cintanya kepada kerajaan dan Ayahnya, Dewabrata bersumpah untuk tidak menikah hingga dirinya mati. Sumpah ini dikenal dengan sumpah Brahmacahya. Gemparlah seluruh jagad raya, dan sejak saat it itu ia dikenal dengan nama Bisma yang berarti 'menggemparkan'. Sejak saat itu, Bisma mendapatkan 'Aji Swacandomarono' yaitu aji dimana ia bisa mati hanya atas kemauannya sendiri.

Waktupun berlalu, hingga suatu ketika Bisma mengikuti sayembara di Kerajaan Kasi untuk mendapatkan 3 Putri dari Kerajaan tersebut lalu akan dijadikan permaisuri bagi adik tirinya. 3 putri tersebut adalah Dewi Amba, Dewi Ambika, dan Dewi Ambalika. Setelah berhasil memenangkan sayembara, ia membawa ketiga putri tersebut pulang ke kerajaannya dan memberikan kepada adik tirinya yang seorang raja Astina. Namun tak diduga Dewi Amba jatuh cinta pada Bisma.

"Mengapa engkau mengikuti sayembara jika kau tak mau bersamaku ?" tanya Dewi Amba

"Aku mengikuti sayembara untuk adik tiriku, engkau akan kuberikan padanya" jawab Bisma

"Aku hanya ingin bersamamu Bisma" Dewi Amba bersikeras

"Aku tidak mungkin bersamamu dan menikahimu Amba, aku telah bersumpah Brahmacahya, aku tak akan menikah hingga aku mati" jawab Bisma 

Dewi Amba terus membujuk agar Bisma menikah dengannya dan bukan adik tiri Bisma. Bisma menjadi bingung, Ia lalu mengeluarkan kerisnya untuk sekedar menakut-nakuti Dewi Amba. Namun yang terjadi, Dewi Amba tidak sengaja tertusuk keris milik Bisma lalu mati. Sebelum kematiannya, Dewi Amba bersumpah bahwa ia akan bereinkarnasi dan ia sendirilah yang akan membunuh dan menjemput Bisma saat kematiannya. 

Bertambah kalutlah perasaan Bisma mengetahui orang yang ia cintai mati ditangannya sendiri. Namun apalah daya seorang Bisma, ia adalah ksatria, ia harus setia dengan sumpahnya. Bisma diselimuti perasaan bersalah karena telah memberikan harapan palsu pada Dewi Amba dan membuat hidupnya menjadi kacau.

Singkat cerita, saat perang Baratayudha, Bisma menjadi panglima Kurawa, sebab ia menepati janjinya bahwa akan melindungi Astina siapapun Rajanya. Walau di dalam hatinya Bisma tidak pernah setuju pada perbuatan dan tindakan Kurawa.

Setelah mati, Dewi Amba berreinkarnasi dalam tubuh Srikandi, saat perang Baratayudha inilah Bisma berhadapan dengan Srikandi. Ia melihat jiwa Dewi Amba pada raga Srikandi, pada saat itulah ia menyadari bahwa waktunya telah tiba, Amba telah datang menjemputnnya. Betapa bahagianya ia ketika panah Pasopati milik Arjuna diluncurkan oleh Srikandi dan menancap didadanya. Bisma merasa bahwa inilah saatnya ia terlepas dari tanggung jawab sumpahnya sendiri dan ia bisa menjalin cintanya yang sempat tertunda di kehidupan selanjutnya. Dewi Amba menantinya dengan tersenyum dan merekapun bersama bergandengan tangan menuju kehidupan selanjutnya. Bisma gugur sebagai ksatria sejati. -end-


Gimana kawan ? Amba dan Bisma..
Bagaimana menurut kalian ? Apakah lebih keren dari Romeo dan Juliet ? ^_^