Kamis, 23 Juli 2015

Don't ask 'why'

>> Siapa bilang hidup itu mudah..

Jika ada yang berkata bahwa hidup itu mudah, mereka salah besar, Kawan..tak ada yang mudah di hidup ini menurutku. Segala sesuatu memerlukan proses dan proses itulah yang berbeda-beda tingkat kesulitannya. Yah bagiku tak ada yang mudah, semuanya butuh pengorbanan, entah itu pengorbanan yang besar atau kecil. Itulah yang membedakannya. Tapi bukan berarti jika hidup tak mudah tak bisa bahagia. Ukuran bahagia seseorang berbeda, jika kamu menghargai sesuatu kecil sebagai hal membahagiakan maka hidup yang tak mudah ini akan terasa sangat berarti. Ingat kawan, tak mudah bukan berarti tak membahagiakan.


>> Tak apa menjadi 'Utopis' namun tetap 'Realistis'..

Siapa yang tak pernah membayangkan hidup yang luar biasa indah. Setiap orang pasti pernah membayangkannya. Menjadi seseorang yang baik, sukses, segala kebutuhannya tercukupi dan lain sebagainya yang manusia anggap itu hal yang indah di hidupnya. Namun tak baik juga jika hanya bermimpi tanpa ada tindakan. Bukankan jika kamu ingin mewujudkan mimpimu kamu harus bangun dari tidur dan mulai bergerak ? Tak bisa jika hanya terus bermimpi tanpa bangun dari tempat tidur, jika tak beranjak dari tempat tidurmu, selamanya mimpi hanya akan menjadi mimpi. Tak akan pernah terwujud. Tak apa menjadi seorang utopis dengan khayalan super tinggi, namun tetap harus realistis. Aku tak pintar dalam menjelaskan. Mungkin perumpamaannya begini :

    Seseorang berkata:
      "Aku ingin terbang tinggi, tinggi, semakin tinggi, dan semakin tinggi lagi"
      "Aku tak puas jika aku hanya setinggi ini"

Lihatlah orang tersebut 'utopis' tapi tak 'realistis', kau tahu kenapa kawan ? Karena jika orang tersebut realistis maka ia tak akan terus terbang. Jika ia ingin terbang tinggi dan lebih tinggi lagi maka tanpa sadari ia akan kehabisan oksigen karena terus menembus atmosfer. Ada saatnya kamu harus berhenti, cukup dengan apa yang didapat dan mulai bergerak untuk hal lain yang bermanfaat untuknya dan sesamanya.


>> Jangan selalu bertanya 'mengapa'

Ada saatnya ketika kita merasa lelah. Ada kalanya sesuatu yang tak diinginkan terjadi, namun tak berhenti disitu, kerikil-kerikil tajam mengikuti dibelakangnya. Awalnya masih bisa bersabar, namun selanjutnya hati dan pikiran tumbanglah sudah. Rasanya seperti ingin berteriak, tangis bak sungai dikala banjir, meluap-luap tak terbendung. Hati terasa seperti bom waktu, hanya menunggu hingga siap meledak saat hitungan mundurnya berakhir. Ketika tak tahu lagi apa yang harus dilakukan, terkadang yg kita lakukan adalah bertanya. Pada Tuhan kita bertanya bahkan bukan sekedar bertanya, namun marah menjadi akhirnya. 

   Pertanyaannya akan seperti ini:
     "God, I'm tired"
     "I can't bear anymore"
     "I'm sick of it"
     "God, are You hear me?"

Selanjutnya jika keadaan tak kunjung membaik, maka kamu akan mempertanyakannya kembali pada Tuhan. Namun itu hal yang salah, terus bertanya tak akan menyelesaikan segalanya. Asal kau tahu kawan, Tuhan selalu menjawab pertanyaanmu.

    Kamu berkata                : "God, WHY ME ?"
    Maka Tuhan menjawab   : "Why not my son.

Jangan kamu anggap bahwa jika Tuhan menempatkanmu dititik yang sangat sulit Ia tak punya tujuan. Tentu saja Tuhan punya rencana dibaliknya. Rencana yang bahkan akan berkali-kali lipat indahnya dari lelah yang kamu rasa. 


>> Jadi Berhentilah Bertanya

Kawan, jika bisa, mulai berhentilah bertanya pada Tuhan. Akan ada masanya semua sakit yang dirasakan akan berganti menjadi hadiah yang indah dan tak terbayangkan. Kau boleh mulai berhenti bertanya pada Tuhan, namun jangan pernah berhenti berharap padaNya. Yakinlah hadiah terbaik akan segera kau jelang.

Aku menyukai kalimat berikut, aku kutip dari seorang motivator bernama Robert  H. Schuller. Seperti ini kalimatnya :
    
    "Never cut a tree down in the wintertime.
     Never make a negative decision in the low time.
     Never make your most important decisions when you are in your worst mood.
     Wait.
     Be Patient.
     The storm will pass.
     The spring will come".

Jadi kawan, bersabarlah hadiah manis akan kau jelang. Sebentar lagi, bersabarlah..
Diriku..kau juga bersabarlah.
     


Wrote by : Rinda Nita Ratnasari





Jumat, 26 Juni 2015

Tak Ada Lain Selain Cinta dan Terima Kasih

"CINTA dan TERIMA KASIH", 2 kata tersebut adalah kata-kata yang ingin lebih banyak aku ucapkan dalam hidupku. Sejak membaca buku "The True Power of Water" oleh Dr Masaru Emoto. Buku tersebut mengubah segalanya, buku tersebut mengubah cara pandangku dalam menghadapi hidup untuk lebih positif. Kata-kata baik tentunya akan membawa kita ke suatu ujung yang indah. Lihatlah, aku mengambil beberapa contoh dalam buku Dr Masaru Emoto. Salah satunya adalah kristal molekul air yang dilihat dalam mikroskop jika diberikan suatu kata-kata atau didengarkan pada suara tertentu.
Apa yang bisa kalian simpulkan ? Ya.. kata-kata dengan makna yang baik dan positif akan menjadikan kristal air tersebut sangat indah. Baris pertama berisi pesan yang kurang baik dan hasilnya kristal air menjadi hancur berantakan dan terkesan sangat buruk, sedangkan baris kedua diberikan kata-kata yang indah dan bermakna positif, hasilnya kristal yang terbentuk sangatlah indah. Lihatlah, air yang tak mempunyai nyawapun akan bereaksi terhadap kata-kata indah dan baik, apalagi kita manusia. Tak perduli kalian lahir dari siapa dan dimana, tak perduli kalian kaya atau miskin, tak perduli kalian baik atau hanya berpura-pura baik, sungguh tak bisa aku terima jika kalian menghancurkan kristalku dengan kata-kata menyakitkan. Mulai sekarang, jika mau, tak bisakah kita bersama-sama memberikan kata-kata baik dan indah satu sama lain ? Alangkah indahnya jika kalian mau mencoba. Aku bukan orang suci yang tanpa dosa, jadi ingatkanlah aku kawan jika aku mulai menghancurkan kristal indah kalian dengan kata-kata menyakitkan dari mulutku. 

Dua hari yang lalu umurku menginjak ke angka 22. Wahh.. perjalanan yang lumayan panjang telah aku lewati, perjalanan selanjutnya akan menjadi misteri. Tentulah akan penuh dengan suka, tapi tak lepas dari duka. Tak ada kata lain selain "Terima Kasih dan Cinta" untuk Tuhan, Ibu, Ayah, Kakak, dan seluruh teman-temanku terutama sahabat-sahabatku. Tuhan..terima kasih telah menghembuskan nyawa padaku dan mengijinkanku hidup di dunia ini. Ibu..terima kasih telah berkorban untuk merawatku dan melahirkanku dengan susah payah. Ayah..terima kasih telah menjadi cinta pertamaku dan pahlawanku. Kakak..terima kasih telah menjadi kakak yang baik dan sayang padaku. Teman-teman terima kasih karena berteman dengan orang sepertiku. Dan sahabat.. terima kasih karena memberikan waktumu yang berharga hanya untuk mendengar banyak keluh kesahku.

Sahabatku.. terima kasih atas segalanya. Kalian rela membagi waktu berharga hanya demi diriku, sungguh luar biasa yang kalian berikan padaku. Disaat aku tak bisa menujukkan tangisku pada Ayah dan Ibuku, kalian menyediakan tempat untukku menangis. Disaat aku tak ingin membebani Ayah dan Ibuku dengan keluh kesahku, kalian menyediakan telinga untuk mendengarkanku. Disaat aku tak punya kekuatan untuk melakukan apapun, kalian memberiku semangat baru. Dan ketika aku mengira kalian melupakanku dan sibuk dengan hidup masing-masing, ternyata aku salah, kalian menyempatkan bertanya apa kabarku? dimana aku sekarang? dan apa yang kulakukan? Aku tak ingin hadiah apapun, hanya tetaplah ada untukku disaat aku membutuhkan kalian dan disaat kalian membutuhkanku aku akan ada untuk kalian. Waktu yang kalian berikan untukku adalah hadiah terindah yang diberikan untukku. Terima kasih sahabatku..aku menyayangi kalian. Tak peduli bertambahnya umurku, aku akan tetap mengingat kalian sebagai sahabat terbaikku. Kini dan nanti tetaplah ingatkan aku jika aku salah, tetap tegur aku jika aku keterlaluan, dan tetaplah berkata sejujurnya padaku tanpa takut aku akan marah atau aku akan benci pada kalian.

Terima kasih hadiahnya sahabat. Nia Irawati dan Dian Millaty membuatnya dan mengirimkannya untukku di hari ulang tahunku. Aaa..senangnyaaa..
Thank you so much for gift that you made for me.



Jumat, 12 Juni 2015

Kaki di Kepala, Kepala di Kaki

Taukah kalian bagaimana rasanya ?
Kau tau kawan
Rasanya seperti hancur berkeping-keping
Pecahannya hanya tinggal kau singkirkan
Lalu dicampakkan ke dalam sampah

Pernahkah kau merasakan
Sesekali takdir begitu kejam
Ia melemparkan aku ke jalan penuh duri
Dan membiarkan aku melewatinya tanpa alas kaki
Bayangkan betapa sakitnya

Sementara..
Takdir lain berkata sebaliknya
Ia menuntunnya di jalan penuh kenyamanan
Segala hal baik-baik saja di hidupnya
Berkebalikan tentunya
Adilkah ?? Entahlah..

Aku benar-benar tak mengerti
Setiap hari aku bertanya, bertanya, bertanya dan bertanya
Mengapa, mengapa, dan mengapa
Terkadang takdir begitu kejam padaku
Mengapa dia bahagia
Dan mengapa aku sebaliknya

Aku benar-benar di titik jenuh
Aku tak bisa kembali dan aku tak bisa melangkah
Aku membeku, aku terpaku, dan tubuhku tak ingin menurutiku
Rasanya ingin berteriak, tapi mulutku terkunci
Ingin menangis, tapi air mataku mengering

Tak bisakah takdir sedikit lebih baik padaku
Tak bisakah aku sepertinya
Aku memang pengecut kupikir
Membandingkannya dengan orang lain memang salah
Aku di posisiku dan ia di posisinya
Tentulah akan berbeda hasilnya

Namun aku benar-benar tak tau harus bagaimana
Kakiku serasa berpindah di kepala
Dan kepalaku merosot ke kakiku
Semuanya terasa berat
Untuk tidurpun, aku harus berusaha keras
Agar aku benar-benar bisa tertidur

Tak pernah kutunjukkan kesedihanku
Tak pernah kutunjukkan kemarahanku
Karena aku tak ingin menyakiti siapapun dengan kedukaanku
Tapi taukah ?
Dalamnya diriku
Aku hancur, dadaku penuh sesak, dan senyumku memudar

Haruskah aku takut pada takdirku ?
Atau haruskah aku menyerahkan semua pada takdir ?
Aku harus bagaimana ?
Bisakah Engkau membantuku ?
Aku lelah dan aku takut



Kamis, 28 Mei 2015

Sang Pohon Kesepian

Sepertinya jadi pohon menyenangkan
Ia hanya harus tetap hidup untuk hidup orang lain
Ia memberikan apa yang dihasilkannya untuk orang lain

Jika akulah sang pohon
Maka..
Aku haruslah kokoh
Tak boleh tumbang karena badai
Akarku harus menancap kuat

Di musim panas
Ketika angin berhembus
Tubuhku menari-nari
Berharap kau datang padaku
Dan duduk di sampingku

Ketika kau disampingku
Dan bersandar padaku
Kau akan mulai tertidur karena kesejukanku
Akulah yang menyanyikan nyanyian angin untukmu
Dan akulah yang menahan terik matahari untukmu



Suatu hari kau pernah datang padaku
Membawa kotak pandora berisi mimpimu
Ku ingat wajahmu kala itu
Bersinar seterang bintang
Dan hangat seperti sang bulan

Namun..
Suatu hari..
Kau datang berlinang air mata
Tak pernah aku melihatmu sesedih itu
Di tanganmu kulihat guci kematian yang kau bawa

Abunya kau tebarkan di sekelilingku
Berkilau-kilau terbang di sekelilingku
Kau berkata padaku
Agar aku tak kesepian
Kau membawakan seseorang untukku

Orang yang sangat dicintainya
Dikirimkan kepadaku
Agar aku tak kesepian
Agar aku tak sendirian

Aku tinggal di puncak bukit
Aku indah dan kokoh
Bungaku mekar di musim semi
Dan daunku berjatuhan di musim gugur



Sekarang aku tak lagi sendirian
Ku bisa melihat bintang jatuh dengannya
Terima kasih karena kau mengirim seorang sahabat
Sahabat abadi untuk sang pohon
Terima kasih..

created by : rinda nita
While I wait you, I wrote this Mr dosbing :D

Rabu, 27 Mei 2015

Ksatria Palsu

Sang Ksatria selalu begitu, ia selalu berbohong.
Ia musang berbulu domba.
Mulut adalah pedangnya dan mata adalah belatinya.
Kata-kata yang terucap dari mulutnya pedih menyayat.
Tatapan matanya membuat tenggorokanku tercekik.
Aku susah bernafas.

Aku tak tahan melihatnya.
Hingga rasanya ingin kulemparkan ia ke belahan bumi lain.
Ia tak rupawan, tapi juga tak murahan.
Ia memiliki segalanya.
Berbuat apa saja adalah keahliannya.
Tak peduli manusia lain.

Hatinya terbuat dari marmer dingin.
Matanya terbuat dari bara.
Dan mulutnya terbuat dari lidah api.
Kaki dan tangannya hanya bonekanya.
Ia gunakan semaunya.




Akulah sang Puteri.
Hatiku terbuat dari lapisan es tipis.
Mataku terbuat dari sinar matahari.
Dan mulutku terbuat dari kuncup bunga lotus.
Aku selalu berusaha memahami semuanya.

Sang puteri adalah sang lotus.
Ia tumbuh di lumpur.
Tetapi keindahannya tak diragukan.
Ia berusaha tak terbenam.
Kalau ia terbenam, habislah sudah.
Lumpur akan menelannya bulat-bulat.

Puteri merajuk.
Ia tak ingin bertemu dengan ksatria lagi.
Melihat wajahnya pun, sang Puteri kesakitan.
Ia menipu sang Puteri.
Suatu hari mereka bertemu dan Ksatria berjanji disisinya.
Tapi apa yang dilakukan Ksatria, ia mendorong Puteri ke dalam tabir kesedihan.



Sudah..
Sudah cukup..
Kata sang puteri..
Sang Ksatria sungguh licik.
Ia menusukku dengan matanya.
Tentu saja aku hancur, itu sudah pasti.

Jika aku tak bisa melemparmu ke belahan bumi lain.
Tolong lemparkan saja aku ke belahan bumi lain.
Atau ubahlah aku menjadi Elf.
Elf cahaya yang tinggal di padang rumput.
Yang bebas pergi kemana saja.
Biarkanlah aku menjadi seorang Elf.

Suatu malam.
Aku mulai berbicara pada bintang.
Ketika aku tak bisa tidur.
Sang bintang menemaniku.
Ketika aku meringkuk kedinginian.
Sang bintanglah yang menghangatkanku.

Sang bintang tak pernah berjanji.
Tapi ia selalu ada disisiku.
Ia merasa bersalah.
Karena tak sepanjang hari bersamaku.
Tapi tak apalah.
Asalkan ia selalu memperhatikan dan melindungiku dari jauh.

Aku lupakan Ksatria.
Aku putuskan membuangnya jauh-jauh dari pikiranku.
Dan aku mulai tersadar.
Yang aku butuhkan hanya bintang jatuh.
Ya hanya sang Bintang.
Sang bintang yang jatuh padaku.


written by: Rinda Nita

Selasa, 26 Mei 2015

Who you are : a message to all women


You are beautiful. 
You are smart. 
You are funny. 
You are kind. 
You are unique. 
You are worthy of love and affection. 
You are never too much, and you are always enough. 
You are precious. 
You are diamond, a rose, a pearl, the most stunning of all God’s creation. 

You are worth more than you could ever imagine. 
Worth more than the number on the scale or the hair product you use or the shoes you wear. 
More than how many girls wish they were you or how many guys wish they had you. 
More than price tags on your clothes or the percentage at the top of your math test or even the number of followers you have on twitter. 
Your worth surpasses all earthly things, because in the eyes of the Lord God you are loved. 
And you are worth dying for.

Regardless of who you think you are, 
whether you are model in a magazine or you model pottery with Grandma, 
whether you’re on the “hot list” or the “not list”, 
whether you’re head cheerleader or a high school dropout, 
whether you’re miss popular or you’ve never had anyone you could call a friend, 
whether you love yourself and love your life or you can’t stand to look in the mirror and you feel as if everything in your life is falling apart, 
whether you’re such a winner or you feel like the world’s biggest failure.   
Regardless of who you think you are. 
The reality is that you deserve someone who would give up their life for you, 
because you are powerful and strong and capable.  

And inside of you, each and every one of you is a women with the same power and that same strength, and that same world-changing capability. 
And your responsibility is to find that women and to set that women free. 
This is WHO YOU ARE!

And any voices in your mind that try and tell you differently are from the enemy. 
And the next time you hear them this is what you say :

You say : 
“No. Not me. I’m a daughter of the living God, cherished, loved, and adored above all things by the Creator of all things for the glory of Him who is greater than all things. 

I AM AWESOME !” 

               
And please. Don’t you forget it.



I cried along when write this, enjoy guys :)


credit by : animaseries
edited by : rinda nita

Sabtu, 07 Maret 2015

Hey Diriku..Bersemangatlah!!!

Dear diriku..
Apa kabarmu ?
Bagaimana keadaanmu ?
Ijinkan aku berbicara padamu, hei diriku..

Apa yang kamu rasakan kini, anggaplah kamu sedang belajar..


Kamu akan mengerti..
Hey diriku, kamu mungkin sedang sangat lelah menghadapi kerikil-kerikil tajam yang menusuk kakimu atau bahkan sedang lelah mendaki bukit berliku. Diriku, mungkin kamu sedang dilanda duka karena tak tau arah ataupun kamu sedang benar-benar bingung apa yang harus dilakukan. Kuharap kau mengerti keadaan ini. Tak selamanya akan seperti ini, mungkin sekarang adalah waktunya untuk kamu lebih membaca dan memahami. Seseorang yang membaca buku pun tak hanya sekali ia dapat memahami semuanya, tapi perlu berulang kali untuk mengerti isi dari buku. Begitupun kamu hei diriku, kamu belum benar-benar mengerti sekarang. Tapi aku yakin, bahwa kelak kamu akan mengerti semuanya. Mungkin kini akar pahit yang masih kamu kunyah, tapi yakinlah hei diriku manisnya gula akan kau jelang. Kamu hanya harus belajar untuk lebih memahaminya.


Diriku..berjuanglah untuk mereka yang berharap padamu..


Ingatlah mereka yang berharap padamu
Hei diriku, aku tahu kamu lelah. Hingga rasanya hatimu bagaikan lapisan es tipis yang bisa retak dan pecah kapanpun. Aku juga tahu bahwa kamu sangat bosan, hingga rasanya kepalamu bagaikan bom waktu yang sesaat akan membuatmu hancur berkeping-keping. Aku sangat tahu bahwa kamu sangatlah sedih, hingga rasanya air matamu telah kering dan pisaupun tak akan mampu melukaimu karena kamu mati rasa. Semuanya itu bukanlah hal besar hei diriku. Kamu boleh merasakan itu semua, tapi tak boleh kamu merasakanya berlama-lama. Bangunlah, semua menunggumu. Orang-orang yang berharap padamu menunggumu. Akankah kamu mengecewakan mereka? Kuharap tidak. Mereka menunggumu dengan setia, mereka tak pernah memaksamu, berteriak padamu bahkan mendorongmu untuk berlari lebih cepat. Mereka justru mendoakanmu sembari mengawasimu dari jauh. Bukankah mereka luar biasa ? Sanggupakah kamu melihat mereka yang luar biasa itu bersedih karenamu ? Jika kamu tak sanggup melihat mereka bersedih, bangunlah dan bahagiakan mereka yang berharap padamu. Tentu saja akan lebih menyenangkan melihat mereka tersenyum daripada harus menyakiti mereka dengan kedukaanmu yang tak berkesudahan.


Mintalah bantuan jika kamu merasa kelelahan..


Aku kelelahan, bantulah aku
Membaca yang terlintas di kepalamu, aku tahu kamu sering kali ingin menghindar. Semuanya ingin kamu hindari. Mungkin kamu pernah berpikir ingin pindah jauh sejauh mungkin, tinggal di tempat dimana hanya ada padang rumput, bunga, dan matahari sebagai kawanmu. Atau jika kamu sudah lebih gila, kamu meminta untuk diberi amnesia saja supaya kamu lupa semua kesakitanmu. Itu semua hanyalah alasanmu saja. Alasan untuk menghindar dan bersembunyi. Aku tahu bahwa kamu lelah berlari. Tak apa hai diriku, lelah ketika terus berlari itu wajar. Kamu hanya perlu meminta bantuan pada orang-orang disekelilingmu. Tak perlu malu, sudah kubilang lelah itu manusiawi, kecuali kamu bukan manusia. Memintalah : "Kawan..bisakah kamu membantuku, aku sangat lelah". Ia yang benar-benar kawanmu pasti akan menolongmu. Ia akan memelankan larinya dan merengkuh tanganmu untuk menggandengmu. Ia tak segan-segan untuk berjalan pelan bersamamu dan ketika kamu tak terlalu kelelahan lagi, ia akan mengajakmu mulai berlari kembali. Berhentilah sesaat jika kamu terlalu lelah dan mintalah bantuan.


Keberhasilan akan terasa seperti melihat dirimu tersenyum bahagia..

Kebahagiaanmu adalah keberhasilanmu
Tak apa jika kini kamu masih sering marah, menggerutu, bahkan mengutuk. Tak apa jikalau kamu masih menangis dan bersedih. Setiap orang pasti mengalami sama halnya beberapa yang kamu alami. Mungkin itu semua adalah bentuk pertahanan diri wahai diriku. Pertahanan diri untuk tetap waras dan berpikir dengan akal sehat. Selama kamu masih sadar untuk bangun dan bangkit, selama itu pula kamu akan mampu berlari kembali. Menikmati proses berlarimu adalah yang terpenting. Kamu harus melihat dan mempelajari apapun yang kamu lewati selama kamu berlari. Sudah kubilang kamu boleh lelah dan mengeluh. Tapi kamu tak boleh berlama-lama. Yakinlah hei diriku, akan tiba saatnya kamu mulai melihat garis finishnya. Garis finish dimana kamu bisa menyelesaikannya dengan baik dan disitulah kamu bisa tersenyum dengan lebar. Segala kelelahan dan peluhmu yang bercucuran akan digantikan dengan senyum kebahagiaan darimu. Disitulah titik keberhasilanmu.


Diriku berjuanglah !!!

Bersemangatlah!!

Kuharap kamu tak layu. Bersemangatlah selalu wahai diriku. Berjuanglah.. garis finish yang indah menantimu. Jangan lupa untuk terus bahagia dan jangan pula lupakan sang pemberi kebahagiaan. Hidupmu indah, percayalah...



Seseorang yang akan selalu berjuang bersamamu,
Sampai kapanpun akan berjuang bersamamu.




Written by : Rinda Nita Ratnasari